Tidak ada jalan yang datar-datar saja, tidak ada jalan yang
lurus-lurus saja. Ada jalan yang berlubang, berbatu, berkelok, sampai menanjak
dan menurun, tajam. Dan hanya seorang foolish man, yang melewati itu
semua dengan berkeluh kesah, merengek, dan merutuk betapa tidak adilnya hidup.
Jika ada di antara kita yang masih termasuk that typical person, let’s move!
Wake up…
Setelah beberapa pekan lalu, pikiran saya dibom oleh quote-nya
Desi, finalis Master Chef Indonesia Season 2 yang pada akhirnya menjadi
pemenang, kali ini kembali pikiran saya dibom lagi oleh sosok lain negeri ini.
Adalah Odi Anindito yang saya tahu melalui Program “Sosok” Kompas TV. Odi
adalah owner dari Coffee Toffee yang juga pemenang WMM 2011. WMM itu
sendiri adalah Wirausaha Muda Mandiri, sebuah kompetisi wirausaha yang
diperuntukkan bagi kaum muda dan dipersembahkan oleh Bank Mandiri.
Seperti pengusaha atau pedagang kebanyakan, tidak ada yang
mulus begitu saja menduduki puncak kesuksesan. Tidak ada sim salabim,
tiba-tiba omsetnya sekian ratus juta rupiah. Semua usaha, apapun itu, saya
yakin ada jatuh bangun di behind the scene-nya. Sebesar apapun usaha
itu, pasti sang pemiliknya pernah mengalami masa-masa sulit. Begitu juga hasil
wawancara yang pernah saya dan kedua teman lakukan untuk tugas mata kuliah
Kewirausahaan, seorang pengusaha logam di Ceper, Klaten. Begitu juga Odi, yang
sempat terlilit hutang dan ditipu teman. Berkat keyakinanlah, ia mampu
bertahan, dan melebarkan usahanya hingga terkenal di ibukota Jakarta.
“Seberapapun hambatan, jangan menjadikannya beban,” kata Odi
menarik hikmah atas perjuangannya membangun Coffee Toffee dari nol.
Bagaimanapun model jalan raya, jangan mengeluhkannya jika ingin sampai di
tujuan. Because once more, no flat footed..!