Rabu, 23 Maret 2011

Homogenic - Destiny

Destiny
By: Homogenic



Destiny, here I am
Giving all my day
I never felt so in love before
Forever is not enough
Nothing can tear us apart
Reff.
To be at your side, whenever, wherever
To be in your heart, whenever, wherever



Jumat, 18 Maret 2011

Menyepi di Batu (Bagian 5)



Sms yang jujur saja selalu masuk dengan tema yang sama selama aku berada di Batu. Haduh-haduh..
Hoo, jadi nggak ikhlas nih ceritanya? Bukan gitu. Abisnya ditanyaaa melulu soal praktikum. Lagi makan nasgor, di-sms. Lagi enak lihat pemandangan di jalan, di-sms. Lagi denger cerita Mas Sabrang, di-sms. Lagi mual di jalan, juga di-sms! Yang soal tujuan, daftar isi, fungsi zat, isi rencana kerja.. Nyam-nyam-nyam.. Sebenernya, nggak papa sih.. Tapi kok pada nanya aku ya, kan aku bukan asisten praktikum, hihihi..
Well, back to Batu. Alternatif jalan pulang untukku sampai Jogja ada dua. Batu-Jombang-Jogja atau Batu-Surabaya-Jogja. Opsi pertama terbilang cepat, hanya kondisi jalan yang “memualkan” saja kendalanya. Opsi kedua termasuk untung-untungan, kalau lancar ya lancar, kalau Sikomo lewat ya nggak lancar. So? We choose the first. Batu-Jombang, ­dejavu Malang-Jombang tahun 1994. Nggak, aku nggak boleh muntah. Apaan sih, itu kan masa kecil. Jadi ceritanya, walau sudah sering bolak-balik Malang-Sumobito, aku teteeep aja hoek-hoek kalau lewat jalan itu. Huft..
Kami pun keluar dari Songgoriti sekitar jam dua-an siang. Ada pergantian penumpang nih. Bulikku yang ke Jogja sama dua anaknya mampir dulu ke Sumobito. (by the way, Sumobito itu rumah Mbah Munif di Jombang) Dan paklikku yang ke Bandung dan anak perempuannya ikut rombongan bude dari Surabaya di APV. Mereka mau naik KA Pasundan dari stasiun Jombang. Jadi, mereka naik KA, aku naik bus.

Minggu, 13 Maret 2011

Menyepi di Batu (Bagian 4)


Setelah mesinnya mati, keempat pintu menjeblak terbuka. Beberapa orang kemudian keluar. Ternyata, dia yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga..
Pakde Nun dan Mas Sabrang sampai juga di Vila Kailendra sekitar pukul sebelas siang. Rombongan kecil itu lalu dipersilahkan mengambil sarapan terlebih dulu. Setelah santap pagi selesai, Pakde Nun segera bergabung di kelompok sesepuh sedangkan Mas Sabrang dan Mbak Ucie nimbrung di kelompok keluarga muda.
Kami berbicara banyak di kelompok keluarga muda, sejak dipilah oleh Pakde Fuad tadi sampai waktu zhuhur tiba. Kurang lebih satu jam-lah. Tapi perbincangan lebih mengarah ke masalah entrepreneurship. Jadi, gimana ke depan supaya muda-mudi Bani Lathief mampu hidup mandiri dengan cara yang terarah ke berdagang. Deskripsi yang aku tangkap dari para pembicara keluarga muda, ada percabangan profesi antara kaum intelektual, ekonomika, dan akademisi. Artinya, kebanyakan Bani Lathief itu pekerjaannya dokter, pedagang, dan guru. Dan di sini dibahas bagaimana cara agar semuanya sinergi dan bisa ikut andil dalam kehidupan bermasyarakat. Hmm, ketinggian nggak sih topiknya?
Mulailah kami berdiskusi kecil tentang usaha mandiri. Tentang bisnis online, bisnis face to face, bisnis keluarga, dan lain-lain. Intinya sih bisnis! Beberapa pedagang Bani Lathief yang telah meraih sukses diminta membagi pengalamannya. Ada yang sukses bisnis baju, bisnis rumah makan, bisnis tusuk gigi, sampai kepada bisnis PNS! Maksudnya, kalau kita ingin menjadi PNS sih oke-oke saja, tapi kalau bisa ya punya sampingan. Tahu sendirilah PNS itu gimana.. (hare gene ga tau nasib PNS, apa kata dunia??!)

Jumat, 11 Maret 2011

Menyepi di Batu (Bagian 3)



Bude yang tahu seluk-beluk kehidupan mbah di Sumobito masih di vila, jadi aku nggak bisa nanya. Hmm, apakah satu di antara jeruk purut itu akan jadi berpindah tangan?
Akhirnya, mbah kakung memilih pulang saja. Aku pun mengikuti mbah dan menyusul bulik dan adik sepupuku yang sudah pulang duluan ke vila. Mbah kung sepertinya sudah tidak berpikiran jeruk purut itu lagi. Nah, pas sudah mau naik ke vila, di gerbang depan, bude malah baru mau mulai jalan-jalan. Rombongannya banyak, ada tiga anak perempuan bude, pakde, anak perempuan bulik (kakaknya adik sepupuku tadi), dan juga paklik yang dari Bandung sama anak perempuannya. Dan, aku serta mbah memilih tidak jadi pulang, memilih ikut jalan-jalan tapi lewat jalur yang lain. Sedangkan, bulik dan adik sepupuku tadi tetap memilih pulang ke vila.
Jalur yang pagi tadi ke kiri vila, sekarang kami semua berjalan ke kanan vila. Tempat pertama yang kami lihat adalah pemandian air panas. Sebuah tempat dimana orang mandi dengan guyuran air panas. (ya iyalah, masa iya itu tempat orang jualan air panas?!) Lalu disusul kolam renang dan pasar wisata. Di kolam renang nggak tahu kenapa banyak orang foto-foto di depan pintu masuk daripada yang berenang. Dan ada seorang pemuda yang aku dapati tengah membentuk huruf V dengan jarinya lalu meletakkannya di bibirnya yang manyun.., jepret! Astaga, apakah dia seorang alay? Ckckck, ternyata cowok juga bisa ya kayak gitu, kupikir cewek doank, wkwk.. Pasar wisata menawarkan banyak barang beraneka rupa. Mulai dari makanan, minuman, sampai souvenir seperti kaos, celana, gantungan, dan perhiasan unik. Kemudian, kami kembali lagi ke tempat itu: pasar bunga.

Kamis, 10 Maret 2011

Menyepi di Batu (Bagian 2)



Dan juga sibuk mengutak-atik keunikan (atau keanehan) televisi yang ada di ruang tengah…
Aku adalah orang pertama di rumah nomor 8 yang menyalakan tivi, sore hari saat memasuki rumah itu. Ketika itu, SCTV ada di channel 0. Begitu kuubah ke channel lain, lho? Kok ya tetep aja di 0 dan tetep aja tampilannya SCTV. Wah, ngajak ribut tivinya.. Ya sudah, kuubah-ubah saja lewat Menu, mencoba mencari stasiun dan channel lain, dan dapatlah satu stasiun, yaitu RCTI. Langsung disimpan di channel 5. Nah, begitu keluar dari Menu, lho? Kok RCTI malah jadi di channel 0 dan SCTV-nya hilang? Walah, kucoba lagi dan lagi sampai ada sekitar lima kali. Dan tetep aja pencarian channel mentok di RCTI, nggak bisa dapat yang lain. Dan tetep aja mentoknya di channel 0.
What? Jadi nih tivi cuma bisa buat satu stasiun dan cuma bisa diatur ke channel 0. Ndeso rek! Malam harinya pun sama. Diutak-atik, eh dapat Indosiar. Lha tapi kok RCTI-nya yang hilang.. Akhirnya setelah beberapa saat sotoi, channel-nya bisa diubah ke channel lain, waktu itu aku coba channel 5 dan 10. Tapi ya kok teteeep aja Indosiar..!! Lanjut. Utak-atik, ceklak-ceklik, pencet tombol ini-itu, dan.. kembali lagi ke RCTI. “Putri yang Ditukar” akhirnya terpaksa menjadi tontonan siapapun yang ada di rumah nomor 8. Lha nggak bisa diganti-ganti lagi. Satu stasiun dengan beberapa channel yang hanya bisa menampilkan satu stasiun televisi. Ckckck, cape deh..

Selasa, 08 Maret 2011

Menyepi di Batu (Bagian 1)



“Harta yang paling berharga adalah keluarga,
Istana yang paling indah adalah keluarga,
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga.”
Ada yang masih ingat dengan Ost. Keluarga Cemara yang kala itu tayang di RCTI? Pasti tahu donk siapa penyanyinya... Yup, dialah Novia Kolopaking yang sekarang ini istri dari Emha Ainun Najib atau Cak Nun. Aku memanggilnya Bude Via dan Pakde Nun, sebab Cak Nun adalah sepupu ibuku. Dan pastinya, kalian juga tahu dengan Noe “Letto” kan? Aku sendiri memanggilnya Mas Sabrang dan memanggil istrinya, Mbak Ucie.
Well, bukan silsilah keluarga seperti itu yang akan kubahas di sini. Memang beberapa waktu lalu, aku bertemu mereka semua: Pakde Nun, Mas Sabrang, dan Mbak Ucie (juga anak pertama Mas Sabrang dan Mbak Ucie). Waktu itu, Bude Via tidak datang karena (mungkin) agak lelah setelah menggelar konser di Malang dengan Pakde Nun pada malam harinya. Jadi, belum sempat ikut ke Batu. Pakde Nun juga sempat minta maaf karena belum bisa membawa lengkap seluruh anggota keluarganya, mungkin di pertemuan yang akan datang, insya Allah.

Rabu, 02 Maret 2011

David Archuleta - Who I Am

Who I Am
By: David Archuleta

 


Been two hours in a taxi cab
I'm just driving around and I'm running a tab
But it doesn't really matter, no I'm not getting mad
It's okay cause I know where I'm going

Out the window everybody's on the phone
All the lights are on and they're all in the zone
Gotta take a step back from my new ringtone
I don't care if Jeff Fenster is calling

Days like these
It's hard to breathe

I'm gonna take this moment that I'm in right now
Stop the craziness some how
Leave it all behind me
I know it's gonna find me
I've got nothing to win, I've got nothing to lose
Just trying to walk in my own two shoes
Gotta take some time now
It's time for me to find out who I am
Oh oh oh.., Oh oh oh.., Oh oh oh..
Who I am

The windshield looks like a movie screen
And the world outside is a big machine
And it moves so fast I can barely think
That's okay cause I know what I'm doing

Days like these
It's hard to breathe

I'm gonna take this moment that I'm in right now
Stop the craziness some how
Leave it all behind me
I know it's gonna find me
I've got nothing to win, I've got nothing to lose
Just trying to walk in my own two shoes
Gotta take some time now
It's time for me to find out who I am
Oh oh oh.., Oh oh oh.., Oh oh oh..

Sometimes
You just know
When to hold on
When to let go

I'm gonna take this moment that I'm in right now
Stop this craziness some how
Leave it all behind me
I know it's gonna find me
I've got nothing to win, I've got nothing to lose
Just trying to walk in my own two shoes
Gotta take some time now
It's time for me to find out who I am

I've got nothing to win, I've got nothing to lose
Just trying to walk in my own two shoes
Gotta take some time now
It's time for me to find out who I am
Oh oh oh.., (time for me, time for me)
Oh oh oh..
Oh oh oh.. (time for me, time for me)
Who I am
Oh oh oh,,, Oh oh oh,,, Oh oh oh..

Who I am

Selasa, 01 Maret 2011

Persiapan Pencapan: Cara Afdruk Screen Printing


Pencapan (printing) adalah proses pelekatan zat warna pada kain dengan menimbulkan motif atau corak tertentu. Bahasa kerennya: sablon. Proses pemberian warna secara setempat ini dilakukan dari kain cap ke bahan tekstil yang akan dicap.
Kain cap terdiri dari kain kasa yang dibentangkan pada suatu rangka, disebut sebagai kassa print (screen). Kain kasa itu sendiri biasanya terbuat dari serat poliamida atau poliester yang dikenal dengan banyak nama dagang, seperti: Monyl, Nybolt, Estal, Nytal, dan lain-lain. Kain kasa tersebut diberi nomor sesuai dengan jarang (rapatnya) anyaman. Sebagai contoh, Monyl 54. Artinya, kain kasa memiliki mesh count sebanyak 54 helai per sentimeter.
Secara keseluruhan, tahapan proses pencapan diurutkan sebagai berikut:
1.       Persiapan kain
2.      Persiapan gambar
3.      Persiapan kasa cap
4.      Persiapan pasta cap
5.      Persiapan alat (mesin) cap
6.      Proses pencapan
7.      Proses pengeringan
8.      Proses fiksasi zat warna
9.      Proses pencucian
10.   Pengeringan setelah pencucian

Pada percobaan ini, akan dilakukan persiapan pencapan dengan cara afdruk screen printing. Proses pengafdrukan adalah proses pemindahan atau penduplikasian gambar ke dalam screen. Proses pengafdrukan ini merupakan proses penting yang sedikit banyak memengaruhi hasil sebuah pekerjaan sablon (pencapan/printing). Proses ini termasuk bagian atau salah satu metode dari tahapan nomor 2, yaitu persiapan gambar. Inti dari pengafdrukan screen printing adalah menyinari kertas gambar yang telah diolesi dengan obat afdruk (pengental/emulsi) untuk menimbulkan gambar ke dalam screen melalui pencahayaan.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam afdruk screen printing adalah:
·         Gelatin bikromat (Ulano)
·         Tinta permanen (Opaque)
·         Air panas
·         Air dingin

Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah:
·         Kassa print
·         Gelas piala atau pengaduk
·         Kuas
·         Kertas gambar; bisa berupa kertas mika, kertas film, atau kertas kalkir
·         Rakel atau penggaris plastik, yang disesuaikan ukurannya dengan kassa print
·         Kotak lampu neon
·         Kaca bening, spons (busa), papan triplek, dan bantalan kayu (yang masing-masing tersebut disesuaikan ukurannya dengan kassa print)
·         Pengering; bisa berupa kipas angin atau hair dryer
·         Semprotan air (spray)

Langkah-langkah afdruk screen printing dijelaskan sebagai berikut:
a)     Membuat larutan peka cahaya dari gelatin bikromat dengan perbandingan gelatin : bikromat adalah 4 : 1.
b)     Menuangkan larutan tersebut pada permukaan kassa print, lalu mengolesi seluruh permukaannya hingga rata dengan menggunakan rakel.
c)      Mengeringkan permukaan kassa print dengan pengering.
d)     Membuat gambar di atas kertas gambar (dalam percobaan ini, penulis menggunakan kertas mika) dengan kuas dan tinta permanen.
e)     Mengeringkan gambar dengan pengering sampai benar-benar kering supaya saat dipindah ke screen yang sudah diolesi gelatin bikromat nantinya tidak meluber.
f)       Meletakkan kertas gambar yang sudah digambar tadi pada kassa print dengan posisi terbalik. Urutan peralatan dari bawah ke atas adalah: kotak lampu neon, kaca bening, kertas gambar, kassa print, spons, papan triplek, dan bantalan kayu. Proses penyinaran atau penempelan gambar ini berlangsung selama 7 – 10 menit.
g)     Menyiram permukaan kassa print dengan air panas secukupnya.
h)     Menyemprot permukaan kassa print dengan air dingin melalui semprotan air sampai area gambar yang tertutupi gelatin bikromat berlubang.
i)       Mengeringkan screen atau kassa print.

Ketika mengolesi permukaan screen dengan larutan peka cahaya, larutan tersebut harus benar-benar rata. Larutan diusahakan sama komposisinya di seluruh permukaan. Hal ini untuk menghindari ikut berlubangnya permukaan screen yang tertutupi gelatin bikromat, namun tidak mengikuti motif gambar. Jika itu terjadi saat penyemprotan, gambar menjadi tidak rapi. Selain itu, ketika menyiram permukaan screen dengan air panas, seluruh permukaannya harus benar-benar tersiram. Tetapi pada saat penyemprotan dengan air dingin, hanya area gambar yang tertutupi gelatin bikromat saja yang disemprot. Untuk mendapatkan gambar yang rapi, sesuaikan putaran spray sesuai dengan yang diinginkan.
Oh ya, langkah a, b, c, dan f dilakukan dalam ruang tertutup yang tidak terkena cahaya langsung. Ruang ini dapat berupa bilik kecil yang sisi-sisi dimana cahaya masuk ditutupi kain hitam atau kertas asturo hitam. Hal ini untuk mengondisikan larutan peka cahaya yang akan rusak strukturnya jika terkena cahaya langsung.
Selamat praktikum, selamat mencoba.