Rabu, 07 Maret 2012

Paduan Mesra Si Jamur Tiram



Nuansa alami kemasan Sotoji
    Dalam ilmu kewirausahaan, ciri utama seorang entrepreneur adalah kreatif, inovatif, dan kompetitif, dalam menghadapi dinamika kehidupan. Kreatif dalam menemukan gagasan baru, inovatif dalam mengolah gagasan itu menjadi suatu hal baik yang dikenal luas, serta kompetitif dalam mendapatkan peluang sukses. Tiga kata kunci itulah yang diajarkan dosen saya di kelas para mahasiswa teknik. Dan tiga kata itu jugalah yang seketika melintas ketika mencoba Sotoji.
Apa itu Sotoji?
Sotoji merupakan akronim akrab dari soto jamur instan. Mungkin selama ini, masyarakat kita hanya mengenal makanan instan berupa mi, baik itu mi instan dalam kemasan plastik maupun dalam kemasan gelas. Selain itu, lidah masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya soto, hanya saja mungkin yang mereka tahu soto itu dipadu dengan daging, entah itu daging ayam ataupun daging sapi.
Sotoji hadir sebagai wujud kreativitas dan inovasi dalam “industri” kuliner nusantara. Kreatif dalam menjadikan soto sebagai alternatif produk makanan instan yang memberikan suatu bentuk kepraktisan. Inovatif dalam mengolah soto itu menjadi makanan yang baik dalam artian memiliki nilai gizi yang cukup. Soto jamur lezat tinggi kandungan serat dan protein nabati, demikian kiranya jargon yang tertera di bagian atas kemasan hijau Sotoji.
Cara memasak Sotoji sangat mudah. Hal ini bisa dilihat di balik kemasannya yang menampilkan bagaimana cara kita “menyulap” Sotoji menjadi makanan lezat yang siap santap. Sotoji sangat pas untuk anak kos atau orang kantoran, yang senantiasa ingin simpel dalam hal makanan terutama sarapan pagi. Sotoji juga cocok dimasak para ibu sebagai menu simpel nan hangat pencipta keakraban tatkala hujan menahan anggota keluarga tercinta untuk berdiam diri di rumah. Simpel, namun tetap kaya gizi dan menyehatkan. Hal ini juga bisa dilihat di balik kemasannya yang menampilkan komposisi dan informasi nilai gizi per takaran saji 1 bungkus dengan berat bersihnya 70 gram.
Standardisasi lain yang terdapat pada Sotoji, yaitu izin Depkes RI, stempel halal dari MUI, dan gambar gelas-garpu serta segitiga daur ulang di samping barcode putihnya. Tak lupa pula, produk PT. Tri Rastra Sukses Sejahtera yang berlokasi di Bogor – Indonesia ini juga menyertakan kontak pelayanan konsumen dan data akurasi produk (informasi kadaluarsa). Artinya, Sotoji telah melalui sekian macam uji klinis sehingga aman untuk dikonsumsi.
Unsur tak kalah penting yang dimiliki oleh Sotoji adalah paduan jamurnya yang tergolong dalam kelompok jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Berbagai literatur dapat kita temukan untuk mengetahui latar belakang makhluk bertudung tersebut. Mulai dari karakteristiknya, siklus hidup, syarat tumbuh, cara budidaya, hingga kandungan gizi dan manfaatnya bagi kesehatan. Jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. Jamur tiram juga bermanfaat sebagai penurun kolesterol, antibakterial, antitumor, dan penghasil enzim hidrolisis serta oksidasi (sumber: Wikipedia).
Terlepas dari itu semua, akan lebih baik lagi jika Sotoji memberikan opsi pilihan rasa yang kiranya akan lebih menggugah selera konsumen. Kata kunci wirausaha yang ketiga, yakni kompetitif, agaknya perlu diusahakan lebih ekstra dalam mendongkrak pangsa pasar Sotoji. Sebagai produk yang terbilang baru, promosi tentunya penting dan itu sudah dilakukan Sotoji melalui website dan juga form pemesanan sampel. Menurut hemat penulis, kemasan yang apik –dalam hal ini, pilihan rasa– juga mempunyai peran yang tak salah tempat. Seperti halnya aneka rasa mi instan yang disandingkan dengan ragam khas nusantara, misalnya ada mi rendang, mi coto makassar, dan mi dengan kuah mi celor palembang.
Bersama pangsit yang "kriuk-kriuk.."
      Berbicara soal rasa, Sotoji tentu enak dan nikmat di lidah. Terang saja, soto yang berpadu mesra dengan jamur akan menghasilkan kombinasi rasa yang unik namun tetap segar di indra pengecap. Di samping itu, kita bisa menambahkan sayuran sebagai aksesoris, contohnya tomat, kubis, mentimun, dan lainnya. Kita bisa juga menjadikan kecap, kerupuk, dan jeruk nipis sebagai teman. Nah, tunggu apalagi? Ayo lekas siapkan Sotoji-mu dan santaplah bersama dengan orang-orang dekat di momen yang tepat. Bersama keluarga, sahabat, dan rekan kerja sekalipun, Sotoji tentu sayang untuk dilewatkan.
Selamat mencoba…


Naskah ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Sotoji

5 komentar:

  1. sepertinya cocok seperti anak kos seperti saya..

    BalasHapus
  2. makanan tradisional juga banyak yang instant, gudeg kalengan misalnya... :)

    BalasHapus
  3. nice post... sotojinya mantap ya,,
    sukses bua kontesnya


    salam bahagia
    Revolusi Galau

    BalasHapus
  4. @Addyn:
    Lebih jps lagi kalo ada banyak rasa, Mas, hehe..

    @Iwan:
    Biar anak kos ga bosen bikin mi instan mulu, Mas..

    @Rabest:
    Gudeg kalengan?? Wah, kreatif dan inovatif tu, hanya mungkin kurang kompetitif alias kurang promosi.. *sok.jadi.konsultan

    @Adang:
    Makasih, Mas, sukses juga ya buat Mas.. Salam kenal..

    BalasHapus