Rabu, 31 Agustus 2011

Selamat Lebaran



Lebaran atau hari raya idul fitri kembali berbeda pelaksanaannya di tahun ini. Tercatat selama 10 tahun terakhir, sudah tiga kali kejadian ini berulang. Tepatnya pada tahun 2002, 2006, dan 2007. Tanggal 1 Syawwal dimana pelaksanaan shalat ‘ied dilakukan lagi-lagi harinya tidak sama.
Apapun itu, islam itu indah. Islam menghargai perbedaan. Islam menghormati setiap keputusan. Selama itu ada dalam batas-batas kebaikan. Batas-batas yang dalam hal ini dinamakan toleransi. Jika antar umat beragama saja perlu toleransi, antar umat dalam agama lebih diperlukan lagi.
Mau hari pertama atau hari kedua, sah-sah saja. Mau ikut ormas ini atau ormas itu, boleh-boleh saja. Asalkan masing-masing kita memiliki dasar perbuatan yang jelas. Asalkan setiap kita betul-betul mengerti ilmu mana yang digunakan. Asalkan kita tahu benar mana yang dijadikan dasar penentu kebijakan.
Yang tidak boleh adalah justru “yang tidak berpuasa”…
Dan sebenarnya, perbedaan tersebut lambat laun menimbulkan sebuah tanya di benak saya. Sebuah tanya yang (mungkin) bisa dibilang “sepele” atau “konyol”… Namun saya sungguh penasaran, ingin tahu… Ketika dulu Rasulullah Saw. masih hidup, apakah lebaran di zaman beliau juga berbeda harinya seperti ini…? Hmm.., ada yang tahu jawabnya? Kalau pun “iya”, kenapa bisa begitu…
Apakah jumlah sampel kala itu belum sebanyak sekarang sehingga standar deviasinya belum begitu besar…? Entahlah. Yang jelas, sepertinya para pengambil kebijakan di ibukota sana, para ulil amri yang ahli dalam hal ini, perlu kiranya mempertimbangkan kejadian yang pernah terjadi dalam sejarah. Agar bila ada yang selanjutnya bertanya “apakah ada yang tidak beres pada umat muslim Indonesia”, dapat terjawab secara empiris. Sebab nyatanya, Indonesia “agak berbeda” penentuan hari rayanya dibandingkan negara-negara Arab lainnya.
Selamat Lebaran!
___________________________________________________
“Ngaturaken sugeng riyadi, sedoyo lepat nyuwun pangapunten, mugi-mugi saget dipun lebur wonten ing dinten riyoyo puniko.”

‘Idul Fitri 1432 H’
-Asbud & Kel.-

4 komentar:

  1. hemm.. kayaknya yang beda ginian cuman di negara kita aja kali ya..
    tapi apapun itu, namanya ibadah kan berdasarkan keyakinan..
    beragamalah sesuai kemampuan kan..

    betewe, mumpung masih suasana lebaran mau ngucapin maaf lahir batin.. maap-maap kalo selama ini banyak salah komen atau tindakan yang kurang menyenangkan

    BalasHapus
  2. Maaf lahir dan Bathin.....

    Gimana suasana liburan dan lebarannya, pasti menyenangkan ya...

    BalasHapus
  3. @Ms Gaphe & Bu Dini:
    Iya, sama-sama.. Maaf lahir batin juga yaa..

    BalasHapus
  4. taqabalallahu minna wa minkum...amiin...

    BalasHapus