Kamis, 07 April 2011

Mi Panjang Umur


Sewaktu menunggu bulik opname di rumah sakit beberapa bulan lalu, saya iseng membuka lemari kecil di samping tempat tidur. Malam itu sekitar pukul 11 dan saya bingung mau mengerjakan apa lagi di ruang berisi dua pasien tersebut. Tetangga sebelah sudah tidur, begitu juga bulik saya. Tayangan di televisi sudah tidak ada yang menarik lagi, begitu juga yang di channel langganan seperti Disney Channel, HBO, and Star Movies. Nah, akhirnya saya temukan Majalah Kartini dan mulai membukanya lembar demi lembar.
Eh, di halaman belakang ada liputan khusus kegiatan artis dalam menyambut Hari Raya Imlek, yaitu kesibukan Ferry Salim. Fokusnya sih tentang masakan khas yang biasa disajikan keluarga. Ada beberapa makanan hari raya yang dibahas di sana, saya tidak ingat semua, namun yang saya yakin rasanya lezat dan gizinya sehat dari tampilannya adalah “mi panjang umur”.
Langsung saya ambil ponsel yang ada di saku celana, lalu mulai membuka program “notes”. Huruf demi huruf resep pun berloncatan di sana.
Well, do you interested? To make it and also eat? Here it is:

Bahan:
·         2 sdm minyak goreng
·         4 siung bawang putih, cincang halus
·         5 butir bawang merah, cincang halus
·         150 gr udang, kupas dan sisakan ekornya
·         100 gr daging dada ayam, potong dadu kecil
·         550 gr mi keriting, siapkan sesuai petunjuk dalam kemasan
·         ½ sdm kecap asin
·         1 sdm kecap manis
·         1 sdm kaldu/air matang
·         ½ sdt merica
·         ½ sdt garam
·         5 lembar sawi hijau, potong 2 cm
·         100 gr taoge
·         100 butir telur puyuh, rebus dan kupas
·         1 batang daun bawang, iris tipis


Cara Membuat
1.       Panaskan minyak goreng, tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum. Masukkan udang dan daging ayam, aduk rata hingga udang berubah warna.
2.      Tambahkan mi, kecap asin, kecap manis, air, merica, dan garam (jika perlu). Aduk hingga rata dengan bumbu.
3.      Masukkan sawi, taoge, telur puyuh, dan daun bawang. Aduk hingga mi rata dengan bumbu dan bahan lain.
4.      Angkat, sajikan segera.


Sesuatu yang menarik bagi saya dalam mi panjang umur itu adalah sawi dan udang. I like them very much!
Sawi, jujur di international school dulu, saya sudah punya pengalaman menanam sawi sejak masih benih sampai panen. Bersama anak-anak KPTH, hampir setiap sore kami sibuk di lahan belakang laboratorium. Dari mulai mencangkul tanah yang kerasnya minta ampun, menyiangi alang-alang yang penuh duri, mengangkuti letong dari dekat kandang sapi sampai ke lahan, hmm…, nice memory… Yang paling menyenangkan, tentu ketika panen. Satu lagi, juga ketika memberi pupuk, ternyata tuas pompanya berat betul ya, hohoho…
Udang, nggak tahu kenapa suka-suka-suka. Dari yang kemasannya bakwan udang, udang mendoan, oseng-oseng udang, udang goreng tepung bumbu, sambal udang, kerupuk udang, hmm…, nyummy…! Dan untungnya, saya nggak pernah tuh alergi udang. Kalau alergi ikan laut sih kadang-kadang.  Derito nian e, budak Plembang ngapo pulo alergi iwak tu, secara di sana kerupuk Palembang bertebaran di mana-mana, huhuhu…
Well, about the philosophy of the food. Biasanya, mi panjang umur disantap pada sesi makan malam. Seni menyantapnya adalah dimakan secara utuh tanpa digigit bersama-sama dengan keluarga. Sebelumnya, kita memohon doa terlebih dahulu tentang harapan apa yang kita inginkan terwujud di tahun berikutnya. Mi panjang umur atau “siau mie” merupakan simbol umur panjang manusia agar dalam mengarungi hidup senantiasa dilimpahkan kecukupan rezeki dan kebahagiaan.
Finally, ada yang mau buat mi panjang umur untuk saya nggak ya, hehehe…

3 komentar:

  1. ufft.. menahan lapar karena belom sarapan. hahaah.. aduh kamu sukses bikin saya ngiler Bud. siaul.

    walaupun kamu ngasih resep kayak gimana, kalo saya ujung-ujungnya ntar paling beli di warung. nasib anak kos sih :P

    BalasHapus
  2. Mie panjang umur? hahaha namanya lucu asli saya baru dengar. jadi ingat kepercayaan tionghoa saat imlek, katanya kalau makan mie itu makin panjang makin bikin panjang umur. hahaha

    salam kenal. terimakasih sudah memfollow, saya follow back yah ^^V

    BalasHapus
  3. @Gaphe: Hehe, saya juga belum pernah coba buat.. Makanya tadi tak tanya, ada ga ya yg mau buat utk saya.. B-)

    @Cyaam: Namanya lucu, tapi rasanya keliatan sedap.. (kata "keliatan", ketauan banget belum pernah coba, hihi) Ok, tks follow-nya.. :-)

    BalasHapus