Pencapan (printing) adalah proses pelekatan zat warna pada kain dengan menimbulkan motif atau corak tertentu. Bahasa kerennya: sablon. Proses pemberian warna secara setempat ini dilakukan dari kain cap ke bahan tekstil yang akan dicap.
Kain cap terdiri dari kain kasa yang dibentangkan pada suatu rangka, disebut sebagai kassa print (screen). Kain kasa itu sendiri biasanya terbuat dari serat poliamida atau poliester yang dikenal dengan banyak nama dagang, seperti: Monyl, Nybolt, Estal, Nytal, dan lain-lain. Kain kasa tersebut diberi nomor sesuai dengan jarang (rapatnya) anyaman. Sebagai contoh, Monyl 54. Artinya, kain kasa memiliki mesh count sebanyak 54 helai per sentimeter.
Secara keseluruhan, tahapan proses pencapan diurutkan sebagai berikut:
1. Persiapan kain
2. Persiapan gambar
3. Persiapan kasa cap
4. Persiapan pasta cap
5. Persiapan alat (mesin) cap
6. Proses pencapan
7. Proses pengeringan
8. Proses fiksasi zat warna
9. Proses pencucian
10. Pengeringan setelah pencucian
Pada percobaan ini, akan dilakukan persiapan pencapan dengan cara afdruk screen printing. Proses pengafdrukan adalah proses pemindahan atau penduplikasian gambar ke dalam screen. Proses pengafdrukan ini merupakan proses penting yang sedikit banyak memengaruhi hasil sebuah pekerjaan sablon (pencapan/printing). Proses ini termasuk bagian atau salah satu metode dari tahapan nomor 2, yaitu persiapan gambar. Inti dari pengafdrukan screen printing adalah menyinari kertas gambar yang telah diolesi dengan obat afdruk (pengental/emulsi) untuk menimbulkan gambar ke dalam screen melalui pencahayaan.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam afdruk screen printing adalah:
· Gelatin bikromat (Ulano)
· Tinta permanen (Opaque)
· Air panas
· Air dingin
Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah:
· Kassa print
· Gelas piala atau pengaduk
· Kuas
· Kertas gambar; bisa berupa kertas mika, kertas film, atau kertas kalkir
· Rakel atau penggaris plastik, yang disesuaikan ukurannya dengan kassa print
· Kotak lampu neon
· Kaca bening, spons (busa), papan triplek, dan bantalan kayu (yang masing-masing tersebut disesuaikan ukurannya dengan kassa print)
· Pengering; bisa berupa kipas angin atau hair dryer
· Semprotan air (spray)
Langkah-langkah afdruk screen printing dijelaskan sebagai berikut:
a) Membuat larutan peka cahaya dari gelatin bikromat dengan perbandingan gelatin : bikromat adalah 4 : 1.
b) Menuangkan larutan tersebut pada permukaan kassa print, lalu mengolesi seluruh permukaannya hingga rata dengan menggunakan rakel.
c) Mengeringkan permukaan kassa print dengan pengering.
d) Membuat gambar di atas kertas gambar (dalam percobaan ini, penulis menggunakan kertas mika) dengan kuas dan tinta permanen.
e) Mengeringkan gambar dengan pengering sampai benar-benar kering supaya saat dipindah ke screen yang sudah diolesi gelatin bikromat nantinya tidak meluber.
f) Meletakkan kertas gambar yang sudah digambar tadi pada kassa print dengan posisi terbalik. Urutan peralatan dari bawah ke atas adalah: kotak lampu neon, kaca bening, kertas gambar, kassa print, spons, papan triplek, dan bantalan kayu. Proses penyinaran atau penempelan gambar ini berlangsung selama 7 – 10 menit.
g) Menyiram permukaan kassa print dengan air panas secukupnya.
h) Menyemprot permukaan kassa print dengan air dingin melalui semprotan air sampai area gambar yang tertutupi gelatin bikromat berlubang.
i) Mengeringkan screen atau kassa print.
Ketika mengolesi permukaan screen dengan larutan peka cahaya, larutan tersebut harus benar-benar rata. Larutan diusahakan sama komposisinya di seluruh permukaan. Hal ini untuk menghindari ikut berlubangnya permukaan screen yang tertutupi gelatin bikromat, namun tidak mengikuti motif gambar. Jika itu terjadi saat penyemprotan, gambar menjadi tidak rapi. Selain itu, ketika menyiram permukaan screen dengan air panas, seluruh permukaannya harus benar-benar tersiram. Tetapi pada saat penyemprotan dengan air dingin, hanya area gambar yang tertutupi gelatin bikromat saja yang disemprot. Untuk mendapatkan gambar yang rapi, sesuaikan putaran spray sesuai dengan yang diinginkan.
Oh ya, langkah a, b, c, dan f dilakukan dalam ruang tertutup yang tidak terkena cahaya langsung. Ruang ini dapat berupa bilik kecil yang sisi-sisi dimana cahaya masuk ditutupi kain hitam atau kertas asturo hitam. Hal ini untuk mengondisikan larutan peka cahaya yang akan rusak strukturnya jika terkena cahaya langsung.
Selamat praktikum, selamat mencoba.
hmm... :)
BalasHapusWhy??
BalasHapusgood job
BalasHapusmakasihh mas :p
BalasHapus